Minggu, 14 Juni 2009

bahasa Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Bahasa Indonesia mempunyai fungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, alat penghubung pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan Nasional serta kepentingan pemerintah.

Untuk menyampaikan buah pikiran dan keinginan kepada orang lain baik sebagai bahasa tutur maupun sebagai bahasa tulis harus sesuai dengan aturan-aturan kebahasaan yang telah ditetapkan. Aturan kebahasaan yang dimaksud antara lain penerapan ejaan, penerapan kata, dan penerapan kalimat. Penerapan kata menyangkut morfem dan kata.

Membicarakan kata tidak terlepas membicarakan morfem, termasuk didalamnya adalah partikel. Partikel salah satu bentuk morfem setengah bebas yang harus tepat penerapannya dalam kalimat. Semakin baik kemampuan memahami bentuk artikel, maka diharapkan semakin baik pula penerapan bahasa berdasarkan norma kebahasaan yang telah ditetapkan.

Penulis beranggapan bahwa Siswa SMP telah berprestasi dengan baik memahami bentuk partikel dalam Bahasa Indonesia. Untuk mengetahui prestasi siswa SMP tersebut, penulis mencoba mengungkapkannya dalam penelitian dengan judul “Tingkat Prestasi Siswa Kelas IX SMP N I Gelumbang memahami bentuk partikel dalam kalimat Bahasa Indonesia.

2. Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah prestasi kelas IX SMP N 1 Gelumbang memahami bentuk partikel dalam kalimat Bahasa Indonesia.

3. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hasil pengajaran Bahasa Indonesia. Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Secara khusus penelitian ini bertujuan Mendeskripsikan Tingkat Prestasi Kelas IX SMP N I Gelumbang memahami bentuk partikel dalam kalimat Bahasa Indonesia hasil Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi.

4. Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama sekolah,guru dan siswa.

  1. Bagi sekolah, hendaknya dapat dijadikan sumbangan pemikiran dalam menerapkan pengajaran Bahasa Indonesia hasil penerapan kurikulum Berbasis Kompetensi.
  2. Bagi guru, diharapkan dapat dijadikan sebagai alat untuk membandingkan hasil evaluasi pengajaran bentuk partikel dalam kalimat Bahasa Indonesia.
  3. Bagi siswa, diharapkan dapat dijadikan sebagai alat untuk memotivasi diri dalam mempelajari bentuk partikel dalam kalimat Bahasa Indonesia.

5.Anggapan Dasar dan Hipotesis

a. Anggapan Dasar

Anggapan Dasar adalah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima penyelidik.

Anggapan dasar penelitian ini :

1) Guru yang mengajarkan Bahasa Indonesia SLTP N I Gelumbang berpedoman pada kurikulum Berbasis Kompetensi

2) Dalam kurikulum tersebut materi tentang partikel telah diajarkan pada siswa kelas IX semester pertama.

b. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin juga salah.Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah tingkat prestasi siswa SMP Negeri 1 Gelumbang tergolong baik memahami bentuk partikel dalam kalimat Bahasa Indonesia.

BAB II

LANDASAN TEORI

1. Prestasi

Prestasi adalah hasil yang dicapai dalam berlatih atau yang dipelajari. Prestasi yang dimaksud Ali (1991:786) ialah hasil yang telah dilakukan atau dikerjakan. Prestasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai dalam mempelajari bentuk partikel dalam kalimat bahasa Indonesia.

2. Partikel

Ramlan (1982:14) mengemukakan “Partikel”adalah istilah tua untuk menyebutkan golongan pokok kata yang tidak mengalami infleksi. Seterusnya Moeliono (1988:247) mengemukakan “Partikel adalah kata tugas yang berupa klitika,karena selalu diletakkan pada kata yang mendahulunya.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa partikel adalah bentuk kata yang masih terikat yang mengandung makna gramatikal sesuai dengan kata yang diikutinya.

Contoh partikel

Lah,kah,dan pun (apalah,apakah,apapun)

1. Apalah artinya jika engkau tidak pergi

2. Apakah ada orang yang akan mengikuti lomba lari?

3. Siapapun tidak boleh mengambil barang itu.

a. Partikel Lah

Partikel Lah ialah morfem setengah bebas, karena dalam ucapan yang biasa sebagai bentuk lepas tidak dapat berdiri sendiri, tetapi jika diletakkan pada bentuk dasar itu dapat disisipkan kata lain.

b.Partikel Kah

Partikel Kah ialah sama hal nya dengan partikel Lah yaitu morfem setengah bebas karena dalam ucapan yang biasa sebagai bentuk lepas tidak dapat berdiri sendiri, tetapi jika telah diletakkan pada bentuk dasar yang ada dimukanya antara partikel Kah dan antara bentuk dasar yang dilekatinya dapat disisipkan kata lain.

c. Partikel Pun

Partikel Pun ialah morfem yang berfungsi menegaskan atau mementingkan kata yang ada dimukanya, karena itu pula partikel pun dinamakan partikel penegas atau partikel pementing. Dalam menjalankan fungsi tersebut, partikel pun dalam kalimat umumnya menegaskan subjek dan kadang-kadang terpukau bersama-sama dengan partikel lah yang menegaskan predikatnya.

3. Kalimat

Moelyono (1988:254) mengemukakan “Kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan”. Selanjutnya Kerak (1992:140) Mengemukakan” Kalimat adalah sesuatu yang diucapkan seseorang yang mencakup beberapa arti antara lain bentuk ekspresi, intonasi,makna atau arti, dan situasi.”

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sample yang hendak digeneralisasikan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Gelumbang Tahun Pelajaran 2007/2008 yang berjumlah 187 orang, terdiri laki-laki 133 orang dan perempuan 74 orang, dapat dilihat pada table berikut.

Populasi Penelitian

No

Kelas

Laki-Laki

Perempuan

Jumlah

1

IX/1

18

29

47

2.

IX/2

29

16

45

3.

IX/3

32

15

47

4.

IX/4

34

14

48

Jumlah

113

74

187

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian individu yang diselidiki (Hadi 1989:70). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari siswa kelas IX SMP Negeri I Gelumbang yang diambil secara acak,dapat dilihat pada tabel berikut :

Sampel Penelitian

No

Kelas

Laki-Laki

Perempuan

Jumlah

1

IX/1

3

4

7

2

IX/2

5

2

7

3

IX/3

5

2

7

4

IX/4

6

1

7

Jumlah

19

9

28

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskkriptif. Metode desktriptif adalah metode yang membicarakan kemungkinan untuk memecahkan masalah dengan mengumpulkan data,menyusun,menganalisis dan menginterprestasikan data. Dalam penelitian metode deskriptif digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, mengklasifikasikan ,menginterpretasikan, dan menyusun hasil penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Tes

Untuk mengumpulkan data tentang tingkat prestasi siswa kelas IX SMP Negeri 1 Gelumbang memahami bentuk partikel dalam kalimat Bahasa Indonesia digunakan teknik tes. Tes yang dipergunakan adalah tes objektif sebanyak 20 pertanyaan dan tes esay sebanyak 10 pertanyaan.

2. Teknik Angket

Teknik angket dipergunakan untuk mengumpulkan data tambahan sebagai penunjang data tes. Angket diajukan kepada siswa sebanyak 10 pertanyaan menyangkut sikap siswa menerima pelajaran Bahasa Indonesia hasil penerapan kurikulum Berbasis Kompentensi.

3. Teknik Wawancara

Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan data penunjang data tes. Wawancara diajukan kepada guru yang mengajarkan Bahasa Indonesia dikelas IX sebanyak 10 pertanyaan menyangkut pengajaran Bahasa Indonesia penerapan kurikulum Berbasis Kompetensi.

5. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Data Tes

Data tes objektif dan data tes esay tentang tingkat prestasi siswa kelas IX SMP 1 Gelumbang memahami bentuk partikel dalam kalimat bahasa Indonesia menggunakan rumus sebagai berikut :

Ket : N : Nilai Objektif

B : Jumlah jawaban benar

S : Jumlah jawaban salah

a. Data tes esay yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan rumus tingkat kesukaran berikut ini.

Tiga buah soal mudah,masing-masing diberi bobot nilai 0,5 . Empat buah soal sedang, masing-masing diberi bobot nilai 1,0 . Tiga buah soal sukar, masing-masing diberi bobot nilai 1,5.

b. Nilai Tes akhir adalah rata-rata hasil tes objektif ditambah tes esai dibagi dengan dua seperti berikut :

Ket : NA : Rata-rata nilai tes

N1 : Nilai tes Objektif

N2 : Nilai Tes Esai

2. Teknik Analisis Data Angket

Data angket yang telah berkumpul dianalisis dengan menggunakan rumus

(P = F/N x 100) Ket : P : Persentase

F : Frekuensi jawaban

N : Jumlah Sampel

3. Teknik Analisis Data Wawancara

Data wawancara yang telah terkumpul dianalisis secara berurutan berdasarkan nomor pertanyaan satu persatu.

6. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrument tes objektif ini, penulis lakukan di SMP Negeri 1 Gelumbang terhadap siswa kelas IX yang berjumlah lima orang. Siswa tersebut diberi tiga puluh soal terdiri dari dua puluh soal tes objektif dan sepuluh soal tes esai.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan analisis data tes penelitian ini dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa kelas IX SMP Negeri 1 Gelumbang memahami partikel dalam kalimat Bahasa Indonesia tergolong baik sekali.

Hipotesis yang diajukan “Tingkat Prestasi siswa kelas IX SMP Negeri 1 Gelumbang memahami partikel dalam kalimat Bahasa Indonesia tergolong baik.

Beberapa factor pendukung keberhasilan pengajaran partikel dalam kalimat Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Gelumbang antara lain sebagai berikut :

1. Siswa sangat menyenangi pengajaran Bahasa Indonesia

2. Siswa sangat antusias saat guru menjelaskan tentang materi partikel

2. Saran

Diharapkan guru dalam menjelaskan materi yang menyangkut penggunaan partikel, materinya diperluas lagi tidak hanya berpatokan pada suatu buku demi meningkatkan prestasi siswa di bidang bahasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar